TEMBILAHAN – Komandan Kodim (Dandim) 0314/Inhil, Letkol Arm Wahib Mustofa Fathurrahman, M.Han., menghadiri prosesi pelantikan dan penambalan pengurus Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) masa khidmat 2025–2030 serta penganugerahan gelar adat kepada Bupati dan Wakil Bupati(Wabup) Inhil. Kegiatan berlangsung khidmat di Gedung Engku Kelana Tembilahan, Rabu (26/11/2025).
Acara sakral ini dihadiri unsur Forkopimda Inhil, jajaran asisten di lingkungan Pemkab Inhil, pimpinan OPD, Ketua MKA LAMR Provinsi Riau Datuk R. Marjohan Yusuf, Ketua Umum LAMR Inhil Muammar Gaddafi, S.Ag., M.S.Ag., M.A., Ketua DPH LAMR Inhil Datuk Seri Asmadi, S.H., para pengurus LAMR, serta tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Pelantikan dan penambalan pengurus LAMR masa khidmat 2025–2030 menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat peran lembaga adat dalam menjaga marwah, budaya, serta tatanan nilai Melayu di Kabupaten Inhil. Prosesi adat juga dirangkaikan dengan pemberian gelar adat kepada Bupati Inhil, H. Herman, sebagai Datuk Sri Setia Amanah, serta Wakil Bupati Inhil, Yuliantini, sebagai Datin Seri Timbalan Setia Amanah.
Dandim 0314/Inhil, Letkol Arm Wahib Mustofa Fathurrahman, M.Han., dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan tahniah atas pelantikan kepengurusan baru LAMR Inhil serta penganugerahan gelar adat kepada Bupati dan Wakil Bupati.
“Kami mengucapkan selamat dan sukses atas pelantikan serta penambalan pengurus LAMR Kabupaten Inhil masa khidmat 2025–2030. Semoga amanah ini dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan menjadi penguat dalam membumikan budaya Melayu di tengah kehidupan masyarakat,” ujar Dandim.
Dandim juga menyampaikan tahniah kepada Bupati dan Wakil Bupati Inhil atas dianugerahkannya anugerah gelar adat oleh LAMR.
“Selamat atas dianugerahkannya gelar adat kepada bupati dan wakil bupati Inhil. Semoga Datuk dan Datin dapat menjaga serta menjalankan amanah yang telah diberikan dengan sebaik baiknya,"ucapnya
Melalui momentum ini, Dandim berharap sinergi antara pemerintah daerah, Forkopimda, dan LAMR semakin menguat dalam menjaga kelestarian adat serta mendukung pembangunan daerah berbasis kearifan lokal Melayu.