Problematika dan Dinamika Pemikiran Lembaga Dakwah di Era Modern: Antara Islamisasi dan Sekularisasi

Kamis, 01 Mei 2025 | 02:39:40 WIB

Pendahuluan
Lembaga dakwah merupakan tulang punggung dalam menjaga, menyebarkan, dan memperbaharui ajaran Islam di tengah kehidupan masyarakat. Sepanjang sejarah, dakwah telah mengalami banyak perubahan dalam metode, strategi, dan pendekatan seiring dengan perkembangan zaman. 

Memasuki era modern yang ditandai dengan globalisasi, perkembangan teknologi, serta sekularisasi budaya  lembaga dakwah dihadapkan pada tantangan serius yang menuntut adaptasi dan pembaruan strategi.

Tarik-menarik pemikiran antara Islamisasi dan sekularisasi kini menjadi salah satu dinamika utama yang mempengaruhi arah gerak serta masa depan lembaga dakwah. Keduanya hadir bukan hanya sebagai wacana intelektual, melainkan sebagai realitas yang menuntut respon konkret dan adaptif.

    Islamisasi: Menjawab Tantangan Global dengan Identitas Islam

    Dalam konteks lembaga dakwah modern, Islamisasi merupakan upaya sistematis untuk menanamkan nilai-nilai Islam ke dalam seluruh aspek kehidupan kontemporer. 

    Islamisasi bukan berarti menolak modernitas, melainkan berusaha membingkai modernitas dalam prinsip-prinsip Islam.Beberapa bentuk konkret upaya Islamisasi oleh lembaga dakwah antara lain:

    1. Pengembangan kurikulum berbasis adab dan tauhid di pesantren serta sekolah-sekolah Islam.
    2. Fintech syariah dan ekonomi Islam sebagai instrumen mewujudkan keadilan ekonomi.
    3. Media dakwah digital seperti YouTube dakwah, podcast Islami, dan aplikasi Al-Qur'an interaktif.
    4. Program pemberdayaan masyarakat berbasis zakat, infak, dan wakaf.
       

    Upaya-upaya ini mencerminkan ikhtiar lembaga dakwah untuk menjaga relevansi ajaran Islam dalam dunia yang terus berubah.

    Tantangan dalam Proyek Islamisasi

    Meskipun demikian, proyek Islamisasi dakwah modern tidak terlepas dari berbagai tantangan besar, antara lain:

    1. Resistensi internal dari sebagian umat Islam yang belum siap menerima perubahan metode dakwah.
    2. Stigmatisasi eksternal, di mana Islamisasi kerap dipersepsikan sebagai upaya radikalisasi.
    3. Kurangnya SDM yang menguasai sekaligus ilmu agama dan pengetahuan modern.

    Oleh karena itu, strategi Islamisasi harus dilakukan dengan pendekatan matang: menyentuh substansi ajaran, bukan hanya bersandar pada simbolisme semata.

    Sekularisasi: Modernisasi yang Menggerus Ruh Dakwah?

    Di sisi lain, dalam upaya beradaptasi terhadap modernitas, lembaga dakwah kerap tanpa sadar terjebak dalam arus sekularisasi.

    Fenomena ini terjadi ketika modernisasi metode tidak diimbangi dengan penguatan nilai-nilai spiritual dan keislaman.

    Beberapa indikasi sekularisasi dalam lembaga dakwah antara lain:

    1. Komersialisasi dakwah, di mana orientasi finansial mendominasi misi spiritual.
    2. Eventisasi dakwah, di mana dakwah tereduksi menjadi sekadar acara-acara besar tanpa pembinaan berkelanjutan.
    3. Politisasi lembaga dakwah, di mana dakwah dijadikan alat untuk kepentingan kelompok politik tertentu.
    4. Relativisme nilai, yakni kompromi terhadap prinsip-prinsip Islam demi tuntutan pasar atau opini publik.
    5. Sekularisasi ini seringkali terjadi secara gradual, seolah menjadi "harga tak terlihat" yang harus dibayar untuk bertahan di era kompetitif.

Halaman :

Terkini